Mengurus Surat Nikah ke KUA.
Langkah selanjutnya setelah berhasil menetapkan tempat yang akan dipakai untuk resepsi pernikahan adalah mengurus urusan yang berhubungan dengan perijinan pernikahan. Ini sangat penting. Pertama memang harus diketahui dan ditetapkan terlebih dahulu dimana tempat menikahnya baru kemudian mendaftarkan diri untuk urusan perijinan . Karena setiap Kantor Urusan Agama memiliki batas jangkauan area pelayanannya. Sehingga jika pernikahan dilakukan diluar area tempat tinggal calon pengantin maka akan diperlukan juga dokumen yang dinamakan Surat Menumpang Menikah.
Baiklah. Saya mulai dengan urutannya: urutan pertama adalah surat-surat keterangan dari RT/RW yang akan dijadikan pengantar untuk mengurus perijinan ke tingkat Kelurahan. Setelah dokumen persyaratan lengkap Kelurahan akan memberikan surat pengantar ke KUA setempat.
Dokumen tingkat RT/RW yang diperlukan adalah:
- Surat pernyataan belum pernah menikah yang dibuat sendiri, ditanda-tangan dan ditempeli materai.
- Surat Pengantar dari RT/RW untuk mengurus surat nikah.
- Foto kopi Kartu Keluarga
- Foto kopi KTP yang bersangkutan yang akan menikah.
Dengan berbekal kelangkapan dokumen yang sudah disahkan RT/RW maka Kelurahan akan memproses surat pengantar untuk menikah ke Kantor KUA.
Pada saat awal saya belum paham dokumen apa saja yang diperlukan.. Jadi yang saya lakukan adalah mendatangi langsung Kantor Kelurahan yang beruntungnya lokasinya tinggal nyebrang dari kompleks perumahan saya. Pada saat itu saya diterima oleh seorang petugas bapak-bapak.. Laki-laki maksudnya.. Lalu dia menulis disecarik kertas dokumen apa saja yang harus saya persiapkan dari tingkat RT?RW. Dia menunjukkan itikad kebaikan dengan mencatatkan nama dan nomor teleon sehingga nanti saya bisa menghubungi dia kembali setelah semuanya lengkap. Lalu saya bertanya lugas berapa biaya administrasinya.. Maksudnya supaya transparan berapa biaya yang harus saya siapkan.. Lalu bapak tersebut menawarkan untuk pengurusan ijin pernikahan ke tingkat KUA dengan biaya Rp. 350 ribu.
Eh saya juga nanya-nanya doong.. Kebetulan bangeet sahabat semasa SMA saya juga mau menikahkan anaknya.. Teman saya bilang diurus sendiri bayarnya Rp. 100 ribu. Baiklah.. Saya waktu itu belum berpikir mau diurusin orang atau ngurus sendiri..
Karena saya belum berpengalaman menikahkan anak.. Jadi saya engga terburu-buru menyelesaikan urusan KUA ini. Saya malah sibuuk nyari bahan kain untuk kebaya, sibuuk milih bunga buat dekorasi, sibuuk nyari katering... Padahal yaaa.. Saya kasih tau.. Uruslah urusan ke KUA duluan karena urusannya berhubungan dengan petugas yang akan menikahkan pada jam atau waktu yang telah kita tetapkan. Who knows pada waktu yang kita tetapkan itu petugasnya udah punya jadwal menikahkan semua.. Artinya kita harus mengubah jam akan nikah kaaan.. Padahal the ultimate one is Akad Nikah. Dan idealnya dilakukan pagi sebelum resepsi dilaksanakan. Jadi tips saya: uruslah urusan KUA mu segera.. :)
Balik lagi ke persiapan dokumen awal tadi yaa...
Setelah dokumen tingkat RT/RW lengkap, berangkatlah saya kembali ke Kantor Kelurahan. Sendirian.. Sendirian saya mah.. Paginya juga tetep bisa jalan pagi 5 km.. Alhamdullilah yaaa... (ala-ala artis gitu melafalkannya). Saat ke Kelurahan saya tidak mencari si bapak yang ngasih nomer telepon waktu itu, selain wajahnya aja saya juga sudah lupa. Saya diterima oleh petugas perempuan, baiiik orangnya.. Dia meriksa kelengkapan dokumennya.. Terus saya disuruh menunggu.. Engga susah ternyata.. Beberapa saat kemudian saya dipanggil. Surat Pengantar untuk ke KUA nya sudah selesaaai...
Surat-surat yang dikeluarkan Kantor Lurah terdiri dari:
- Model N-1 Surat Keterangan Untuk Nikah
- Model N-2 Surat Keterangan Asal Usul
- Model N-4 Surat Keterangan Tentang Orangtua
Dengan berbekal dokumen itu saya diberi petunjuk supaya saya langsung mengurus ke kantor KUA Serpong yang lokasinya di Serpong pastinya. Waktu saya tanya biaya administrasinya.. Ternyata gratiiiiis.. Gak bayar sama sekali. Ibu tadi tidak bilang untuk bayar seiklasnya.. Dia bilang dengan jelas tidak dikenakan biaya, hanya dia meminta saya untuk memfoto kopi surat pengantar yang sudah dikeluarkan Kelurahan tadi. Dan karena didekat kelurahan tempat foto kopi terdekat adanya agak jauh dan harus memutar balik, jadi saat itu saya langsung cuss aja menuju Kantor KUA Serpong. Maaf ya buuu.. Saya engga balik lagi ke kantor ibu.. Jadi mungkin kelurahan tidak punya bukti pernah mengeluarkan surat pengantar menikah ke KUA atas nama anak saya. Insha Allah someday saya akan penuhi kewajiban saya untuk membuat satu kopi surat-surat diatas. Sekalian mau usul untuk mengadakan fasilitas mesin foto kopi di kantor kelurahan. Setiap hari pastinya kan banyak yang mengurus dokumen.. Males aja gitu kalau harus pergi lagi ketempat lain untuk foto kopi. Hihi
Lalu saya kemudian berangkat menuju Kantor KUA Serpong dengan Google Maps as my guide. Kemudian setelah lewat kantor PAM di Jl. Raya Serpong saya dapet penunjuk arah Kantor KUA. Belok ke jalan keciiiiil... Akhirnya ketemu juga kantornya yang sederhana yang betapa berbedanya dengan kantor-kantor yang ada disekitaran BSD. Engga habis pikir kenapa kantor sepenting itu tempatnya terpencil masuk lewat jalan kecil. Pernikahan itu adalah suatu bentuk kebahagiaan kan.. Kenapa tidak memulainya dari kantor KUA yang bisa bikin bahagia? Saya bukan mengejek lho yaa.. Justru betapa saya berharap kantor KUA itu sebaiknya mendapat perhatian juga. Sampai ke kantornya saya celingak celinguk.. Lalu akhirnya ada petugas yang bertanya maksud kedatangan saya.. Saya bilang mau mengurus surat pernikahan. Kemudian dia memeriksa kelengkapan dokumen.. Sudah lengkap. Tapi karena Kepala KUAnya sedang tidak ditempat maka sayapun diminta untuk menunggu. Karena diminta menunggu maka duduklah saya diruang tunggu yang ada sofanya. Disebelah saya bapak-bapak lagi baca koran sambil merokok,, Huhuuu... Lalu dia menegur saya.. Ternyata dia pegawai KUA jugaa. Bapak tadi itu ngasih info penting jika saya mau ketemu kepala KUA maka saya diminta kembali jam 13.30 siang nanti... Oh Bapak baik bangeeet.. Kenapa orang yang tadi meminta saya untuk menunggu? Padahal saat itu masih jam 10.30an.. Tapi sudahlah ya.. selalu ada malaikat penolong yang datangnya tak terduga disaat saat kamu membutuhkannya..
Untuk menunggu jam 13.30 itu maka sayapun akhirnya bisa ikutan arisan duluu...
Jam 13.00 saya cuss balik lagi menembus perlintasan rel kereta api Serpong menuju kantor KUA demi bertemu bapak Kepala Kantor KUA.
Sesampainya di kantor KUA.. Bapak yang saya tuju sudah ada... Saya diminta masuk keruangannya.
Oh iya.. Saya lupa cerita.. Saya tinggal di wilayah Kelurahan Serpong, maka dilihat dari tempat lokasi alamat rumah maka KUA yang berwenang menikahkan anak saya adalah KUA Serpong. Tetapi karena tempat resepsi berlokasi di wilayah diluar Kelurahan Serpong. Tepatnya di wilayah Kecamatan Cisauk. Maka seharusnya saya mendapat Surat Pengantar Menumpang Menikah dari KUA Serpong ke KUA yang berwenang didaerah tempat lokasi pernikahan berada. Tetapiiii...Ada satu kemudahan yang ditawarkan.. Yaitu saya tetap bisa meminta kantor KUA Serpong untuk menikahkan anak saya. Makanya saya harus bertemu bapak Kelapa KUA itu.. Bapaknya sangat kooperatif. Penampilannya berjas dan berdasi karena usai menikahkan. Ada sekeranjang buah segar diruangannya.. Dan lagi-lagi saya diberi kemudahan.. Alhamdullilah.. Pada jam yang ditetapkan untuk acara akad nikah bapak Kepala KUA yang biasa disebut NAIB belum ada jadwal lain. Jadi dia bisa bertindak sebagai penghulu yang akan menikahkan anak saya. Maka hampir tuntaslah pengurusan untuk petugas yang akan menikahkan. Saya kemudian diminta membayar melalui transfer ke rekening resmi untuk negara sebesar Rp. 600.000. Setelah membayar saya diminta kembali untuk menunjukkan bukti pembayaran.
Lalu bukan Inne namanya kalau engga mau bertanya lugas dengan gaya yang dibuat sesantun mungkin. Saya bertaya apakah perlu penjemputan dan apakah ada biaya lain yang harus dipersiapkan. Note: lebih baik bertanya daripada sesat dijalan. Jawabannya sungguh menyejukkan hati.. Bapak NAIB akan datang sendiri tanpa dijemput dan tidak ada biaya lain yang harus dikeluarkan. Lalu again and again bersyukur saya selalu diberi petunjuk secara tidak langsung.. Setelah membayar, saya lupa memfotokopi salah satu surat. Saat ditempat foto kopi ibu pemilik fotokopi menyapa saya setelah melihat kertas yang saya fotokopi. Ternyata dia menikahkan anaknya jam 10 dihari yang sama oleh Pak NAIB. Alhamdullilah.. telat sehari aja pengurusan yang saya lakukan maka yang menikahkan bukan NAIB. Engga ada bedanya sih dengan penghulu lain.. Hanya bedanya yang ini disebut NAIB. Istilah yang baru aja saya kenal.. Dan agaiiin saya dikasih bocoran supaya saya menyiapkan rantang lengkap dengan lauk pauk dan buah-buahan untuk Pak NAIB. Iseng saya nanya.. Ibu nyiapin amplop lagi? Jawabannya: tidak. Ooh betapa bahagia itu sudah terpampang nyata. Tetapi catatan dari saya: jika ingin berbagi kebahagiaan dan menghargai effort yang telah dilakukan petugas, tidak ada salahnya juga menghargainya dengan memberi uang transport atau apalah namanya sebagai bentuk rasa terimakasih secara pribadi kepada bapak petugas yang sudah meluangkan waktunya.
Satu urusan lagi DONE.
Oh iya.. Karena calon pengantin perempuan masih memakai kartu identitas Jawa Tengah, maka pada saat pengurusan sejak awal saya sudah membawa kelengkapan surat pengantar menumpang menikah dari Kantor Urusan Agama dari kota calon menantu saya. Dokumen lain yang diperlukan sama.
Maka pengalaman sayapun bertambah.. Mengurus surat nikah.
Lalu saya bertanya-tanya.. Seandainya saya membayar sejumlah 350 ribu untuk pengurusan yang ditawarkan petugas yang pertama kali saya temui di kantor lurah, apa manfaatnya?. Toh pembayaran biaya nikah dibayarkan resmi ke negara dengan jumlah yang sudah jelas.
Sejelas saya mencerna kosa-kata baru: NAIB.
Serpong, 3/15/2018
10.36 pm
Lihat Juga:
1. Budget and Green Wedding. Step by Step Mempersiapkan Pernikahan Anak. Part-1 - Lamaran.
2. Budget and Green Wedding. Step by Step Mempersiapkan Pernikahan Anak. Part 2: Mencari Gedung Pernikahan Untuk Semi Outdoor Wedding di Sekitar BSD
Numpang promo ya kak..
BalasHapusHi brides to be, lagi cari gedung nikahan di Kota Bandung? Gedung HIS Balai Sartika Convention Hall bisa jadi pilihan kamu loh karena sekarang udh full carpet & lampu chandelier. Selain itu HIS Balai Sartika Convention Hall juga menyediakan paket pernikahan yang fleksibel. Jangan khawatir, pilihan vendornya ada banyak banget dan bisa pilih sesuai keinginan kamu. Ohya, sekarang lagi ada promo menarik juga loh yaitu CASHBACK dan HONEYMOON PACKAGE! Untuk informasi lengkapnya, hubungin aja Tresna (+6281312214233).
Hai para calon pengantin,
BalasHapusPesta pernikahan identik dengan biaya besar yang harus dikeluarkan, tidak heran kalau banyak orang memilih untuk menunda menikah dengan alasan menabung untuk biaya terlebih dahulu.
Padahal, dengan memperhatikan beberapa tips bisa kok tetap menyelenggarakan pesta pernikahan yang meriah dan terkesan mewah. ��
Banyak cara untuk mewujudkan pernikahan yang murah tanpa terkesan murahan. Jangan lupa, menikah itu bukan tentang pestanya yang mahal, tapi fase kehidupan selanjutnya yang akan membuat bahagia kelak. ��
Kami @cherry_catering menyediakan paket pernikahan All-In dan konsultasi gratis. Mari, Kita bisa sharing apa yang menjadi kendala dan kita mencari solusi bersama. ��
Segera hubungi kami untuk pricelist di :
WA/Telp : 0813 9880 1422 – DYNNA.
IG : @cherry_catering
IG : @cherrycatering_weddingpackage
Email : cherrycatering@gmail.com
Silakan datang ke kantor kami atau bisa juga menghubungi saya langsung ��
Terima kasih ����