It Takes A Village To Raise A Kid. Kiat Memilih Botol Susu Untuk Bayi.



It Takes A Village To Raise A Kid
Kalau bayi lain mungkin mengalami kesulitan saat disapih dari ibunya.. Maka Kana malah menghadapi kesulitan tidak mau minum ASI dari botol dan dot.. Typical bayi jaman now.. 😁 Padahal ibunya harus mempersiapkan kondisi bayi ditinggal bekerja. Hari ini hari pertama ibu bayi ngantor dan Alhamdullilah drama botol susu telah berakhir. Dan sayapun sekarang bisa berbagi pengalaman tentang botol susu apa yang cocok untuk bayi dari sisi kenyamanan dan keamanannya.
Pertama. Medela Soft Cup Feeder. Botol berbentuk tabung yang diujungnya berupa sendok. Cocok dipakai untuk bayi yang belum bisa menyusui langsung dari ibunya. Karena bayi jaman now itu sampe ada istilah bingung puting. Pake Medela itu susah-susah gampang karena ASI akan tumpah-tumpah keluar atau tidak mau ditelan oleh bayi. Meskipun volume keluarnya ASI bisa diatur tapi tetep aja nanti pada tumpah-tumpah. Karena merasa kesulitan pake Medela maka grandma memberikan suggestion penggunaan botol pake dot. Pertama kali mendapat tentangan keras dari orangtua bayi yang merasa telah melakukan research terhadap dampak penggunaan dot bayi. Padahal dulu itu dia juga minum susu pake dot lho.. ya kaan. Dulu emak ngantor juga dan rasanya engga ribet seperti orangtua muda jaman now yang perlengkapan sterilisasi alat-alat bayinya aja kaya test laboratorium. Tepok Jidat. Lalu dicapai kesepakatan menggunakan Botol dan dot Philips Avent yang mengklaim sebagai memiliki cara paling alami untuk memberikan susu dengan botol dan memiliki teknologi katup anti kolik. Belakangan saya jadi paham teknologi ini yang paling harus diperhatikan agar bayi tidak tersedak.
Menjelang berakhirnya cuti ibu bayi, ternyata cucu saya sama sekali menolak minum menggunakan botol. Semua orang jadi ikut berpikir keras gimana caranya, apa yang salah.. Maka eksperimenpun dilaksanakan. Grandma mencoba alternatif penggunaan dot biasa merek Pigeon. Harga dot Pigeon jauh lebih murah dari Philips Avant. Ternyata bentuk dot nya memang tidak selembut Avant.. Dan Kana mengalami kesulitan karena meskipun di klaim memiliki teknologi peristaltik yang artinya susu baru keluar jika dihisap oleh bayi, tetapi kelihatannya jumlah keluarannya tidak sesuai untuk Kana. Lalu percobaan berikutnya.. Dot Huki yang berbentuk pipih. Grandma sengaja hunting dot ini ditemenin grandpa yang juga sangat prihatin ngeliat cucu kesayangannya gak mau minum dari botol. Dot Huki bentuknya pipih, ada dua titik untuk mengeluarkan ASI. Dari bagian atas dan bawah. Dot ini membuat Kana lebih tersedak karena ASI mengalir begitu saja tanpa dihisap.
Nervous rasanya pada saat bayi ingin minum susu tapi dia menolak minum dari botol. Tapi kemudian beberapa hari menjelang due date mungkin bayi lelah dan akhirnya mau berkompromi juga setelah ibunya sampe ngumpet-ngumpet (bayi juga pasti punya perasaan yaa.) seolah-olah gak ada dirumah.
Hari ini Kana sudah ditinggal ngantor oleh ibunya. Dia minum susu pake Philips Avent. Dot yang paling cocok untuk Kana berdasarkan kemampuannya mengatur dan menelan ASI dari botol. Ini bukan iklan lho.. Saya melakukan percobaan.. bahkan pernah dalam sekali minum susu karena Kana nangis terus dot nya sampe diganti ganti mencari mana yang sesuai.
Hari ini Kana lumayan anteng sama pengasuhnya. Grandma meluangkan waktu untuk mencermati dengan seksama. Setelah semuanya berjalan lancar baru deh Grandma pergi arisan.. Haha.. Iya kaan Kanaaa...

Serpong, 17/10/2018. 21.43

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Gedung Pernikahan Untuk Semi Outdoor Wedding di Sekitar BSD

Merancang Sendiri Dekorasi Untuk Pernikahan Dan Perkiraan Biaya Yang Diperlukan.

KOPI EVA Sensasi Ngopi Asik di Jalur Jogja - Semarang.