Jangan Beli Janda Bolong
- Sepertinya saya harus segera menuliskan kekisruhan yang sedang terjadi didunia pertanaman. Iyaa kisruh banget, crowded, manipulated atau apalah apalah namanya.. Disclaimer dulu.. Ini saya menulisnya tanpa hard feeling bagi siapapun apakah penjual tanaman, penjual media media tanam, youtuber yang giat bikin posting tanaman mahal, atau penggemar tanaman yang rela merogoh kantong puluhan juta buat satu jenis tanaman. Jadi saya menulisnya dari kacamata saya sendiri. Kacamata lensa progresif bawah positif atas negatif. Bukaan.. maksudnya saya melihatnya dari sisi saya sebagai penggemar tanaman yang memelihara dan menumbuhkan tanaman.
- Sudah gemes rasanya saya ingin menuliskan keresahan saya tentang jajan tanaman yang jutaan rupiah atau bahkan puluhan juta rupiah. Iya.. sekarang harga tanaman lagi mahal semahal mahalnya. Tanaman hias lho ya. Tanpa kita sadari dunia pertanaman justru sedang mengalami krisis. Orang rela beli Monstera type Variegata dengan harga belasan juta rupiah. Orang rela bayar puluhan juta demi tanaman tanaman jenis Aroid yang katanya berasal dari Amerika Latin. Tanaman tanaman baru yang memang asalnya dari hutan mungkin di Amerika Latin itu memang bagus bagus bentuk dan kerangka daunnya. Sepertinya sebelumnya kurang populer, baru setelah ada yang ngomporin akhirnya tanaman itu jadi dicari orang. Nama nama baru tanaman mendadak jadi populer. Phylodendron Melanochrysum, Philidendron Pastazanum, Anthurium Chrystallinum, Anthurium Magnificum, Alocasia, Caladium, Syngonium dan macem macem lagi. Mendadak juga ada sebutan Tanaman Sultan untuk tanaman-tanaman yang tergolong mahal itu.
- Lalu mendadak banyak bermunculan account Instagram yang berjualan tanaman dengan harga sombong yang kalau kita coba nanya harga hanya bisa melalui DM dan setelah dijawab kita hanya bisa hening karena harganya jutaan rupiah membuat kita merasa sangat miskin karena tanaman aja kita gak bisa beli. Saya pernah nanya melalui DM satu tanaman Kuping Gajah yang menurut saya sama seperti punya ibusaya di Sukabumi. Saya tanya berapa pak? Jawabnya 2 jt bu. Langsung saya telepon Ibu saya untuk minta tanaman Kuping Gajah yang sekarang disebutnya Anthurium Crysanthium.
- Harga tanaman yang mahal kemudian jug memancing kejahatan. Orang mengambil foto tanaman milik orang lain lalu ditawarkan ke publik dengan harga lebih murah, setelah terjadi transaksi, tanaman yang dipesan tidak pernah datang. Ada juga yang kebun tanamannya dirampok orang. Rampok yang tahu jenis-jenis tanaman yang mahal. Maka untuk mensiasati tanaman-tanaman mahal yang dimiliki, orang lalu saling memberi tips bagaimana mengamankan koleksi tanaman yang mahal milik mereka, salah satunya dengan memasukkan tanaman kedalam rumah diwaktu malam hari. Ya ampun repot amat yaa.. Maka tanamanpun tdak lagi menjadi tanaman yang bisa dinikmati dengan seksama karena ada rasa cemas terselip takut dicuri orang.
- Pikir saya: kalau kamu mau beli tanaman mahal trus takut dicuri trus harus gotong gotong itu tanaman kedalam rumah, kenapa kamu engga beli dulu rumah yang ada halaman belakangnya bambang..
- Lalu siapa sih yang mau beli tanaman tanaman mahal itu? Satu. Mereka yang mendadak nanem tanaman. Pandemik membuat orang berupaya sedemikian rupa supaya tidak boring. They need something to keep them sane. Lalu mereka bertanam tanaman berkiblat pada jenis tanaman yang dilihat di sosial media. Seperti pesan berantai kegemaran akan tanaman juga menular. Orang dibuat penasaran melihat tanaman tertentu dan ingin memilikinya. Lalu ada Generasi Z, the most newbie in the plant lover yang sedikit banyak membentuk era baru didunia pertanaman. Mereka mau membayar berapapun jenis tanaman yang difavoritkan di social media. Cara belanja tanaman merekapun berbeda. Maka maraklah bermunculan toko tanaman yang dikemas keren didalam ruangan ber Ac, tanaman yang sudah dikasih pot cantik, pelayannyapun keren pake baju ala barista. Toko tanaman keren itu biasanya bersinergi dengan coffee shop yang juga memajang tanaman bagus sebagai dekorasiya.
- Kemudian semakin maraklah usaha dibelakang pertanaman ini. Ada usaha pot teracota yang membuat tanaman kelihatan semakin keren, ada industry watering can, alat menyiran tanaman yang harus banget apa dipunyain plant lover? Alat penyiram tanaman yang harganya lebih mahal dari ceret pembuat teh. Ada juga penjual-penjual media tanam, penjual pupuk penyubur, penjual turus tiang untuk merambat tanaman. Lalu orang jadi semakin kepinteran belajar menanam dengan cara ini itu, pake media tanam ini itu yang semakin kita tidak mengerti semakin bodoh rasanya. Perasaan bodoh dalam bertanam ini timbul setelah mendadak banyak sekali media tanam yang diklaim sebagai terbaik untuk menamam. Semakin merasa bodoh lagi karena orang dengan piawainya menyebut campuran media tanam semisal cocopeat yang dicampur dengan perlite, andam, sekam bakar, kaliandra dan bla bla bla. Saya catat ada banyak sekali nama naman media tanam semisal: cocofiber, cocochips, pakis cacah, andam, perlite, hydroton, humus daun bambu, pumice, kaliandra, pasir malang, sekam mentah atau sekam bakar, peat moss. Nah.. ada segitu banyak jenis media tanam lhooo. Semua itu dibilang memiliki sifat porous sehingga air tidak mengendap yang bisa menyebabkan akar membusuk. Satu lagii.. ada media bernama lumut hidup. Iya.. menanam dengan media lumut dikatakan bisa cepet menubuhkan akar. Dan saya sedang mencoba juga sih.. belum bisa bilang istimewanya apa.
- Habis itu ada lagi beraneka jenis pupuk. Jenis yang organik aku sebut misalnya Hormax dan Eco Enzym produk dari adalah satu toko tanaman keren di Kemang. Keduanya berfungsi memberi nutrisi secara alami bagi tanaman. Aromanya seperti aroma apple cider vinegar. Lalu ada Vit B1 yang lokal atau yang Thailand yang fungsinya merangsang pertumbuhan akar terutama sesaat setelah tanaman di propagate.
- Tuh.. Beneran rame kan dunia pertanaman... Lalu mari kita bicara dari sisi berbeda. Dari sisi penjual tanaman tradisional, yang saya maksud tradisional adalah dia sudah lama berjualan tanaman. Apakah mereka menjadi bahagia dan menjadi kaya dengan mahalnya harga tanaman? Jawabannya: TIDAK pake hurup kapital. Pejual tanaman bingung tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Mereka harus membeli tanaman dengan harga yang sangat mahal dan kadang tanamannya gak adaaa... Mang Ucok, penjual langganan saya, bilang kalau di Ciapus Bogor pusatnya tanaman hias, stok tanamannya sedikit selain harga yang mahal. Kalau mereka gak beli, mereka gak punya bahan untuk jualan doong. Jadi terpaksa mereka beli tanaman dengan menjerit. Tanaman yang tadinya biasanya dibeli dengan harga 50ribu sekarang harus dibeli dengan harga 500 ribu. Penjual berkata: Gak ngerti lagi saya sama harga tanaman. Mohon maap ya Bu.. Ini disananya juga saya beli sudah mahal sekali.
- Nah sekarang tahu kan dengan istilah dirty business yang disebut Monkey Bisnis? Strategi bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan keuntungan untuk diri sendiri dengan merugikan orang lain? Tah Eta.. Harga tanaman digoreng sedemikian rupa, banyak liputan bertebaran tentang tanaman tanaman bagus. Sekarang mari kita bahas juga mengenai propaganda media tanam yang beraneka jenis itu. Dari sisi penjual tanaman yang sudah puluhan tahun menjual tanaman, metan terbaik adalah hanya sekam mentah dan cocopeat karena mereka betul betul porous. Kondisi udara satu tempat dan tempat lainnya berbeda, jadi media yang cocok diterapkan disatu daerah belum tentu cocok untuk daerah lain. Jadi biarin aja kalau ada yang mencampur media pake ini itu, gak perlu terlalu diikuti. Boleh diikuti tapi silakan dipake juga nalarnya. Petani bilang jangan terlalu memanjakan tanaman. Gak perlu dikasih vitamin ini vitamin itu.
- Jadi yang ingin saya bilang juga, bertanamlah dengan seksama. Gak perlu hingar bingar. Boleh laah nambah koleksi tanaman, apalagi sekarang banyak banget memang tanaman yang lucu-lucu. Kalau kita ikutan beli tanaman yang harganya jutaan, belasan atau puluhan juta trus kapan dong itu kondisi normal harga tanaman akan balik lagi?Tanaman itu seperti musik dan teh. Mereka enak untuk dinikmati tanpa embel embel..
- Catatan pribadi:
- - Gagal membeli Phylodendron Billietiae karena harganya 3 Jt.
- - Gagal beli Alokasia Variegata yang bentuknya seperti talas tingi karena harganya 4 jt. - - Gagal beli Melano karena harganya 10 jt
- - Gagal beli Monstera Variegata 4 daun karena harganya 12 jt. Tapi akhirnya dikasih propagasi dari temen.
- - Gagal beli Anthurium Sirih padahal bagus. Harganya 450 rb. Kirain bisa dnanti nanti belinya eh pas balik kesitu udah gak ada lagi.
- Catatan: lebih baik menyesal beli daripada menyesal tidak beli.
- Yang tidak gagal: membeli Kuping Gajah super besar melalui tawar menawar sengit.
- Btw.. Mau pesan tanaman apaaaa...
Komentar
Posting Komentar