Semarang - Solo Serasa BSD - Mayestik ( Sensasi solo traveling to Solo)



Sebetulnya saya bukan travel blogger (atau belum jadi travel blogger?)  Tapi sepertinya seru juga berbagi cerita tentang perjalanan dan pengalaman yang menyertainya.. Karena setiap orang pasti memiliki pengalaman yang berbeda meskipun we are travelling in the same destination and in the same route.

Kali ini tentang perjalanan solo travelling saya dari Semarang ke Solo pulang pergi menggunakan kendaraan travel Joglo Semar (singkatan dari Jogja-Solo-Semarang). Solo travelling karena saya bepergian sendirian tanpa teman. Sering sih pergi sendiri antar kota, antar provinsi,, tapi pada saat kita tiba ditempat tujuan pasti ada seseorang yang menjemput atau ada seseorang yang menjadi tempat tujuan kita bepergian. Kali kemarin saya hanya mau jalan-jalan aja.. tujuannya tempat batik dan Toko roti Orion.

Bisa dibilang ini adalah half impulsive traveling sih karena saya engga pesen travel sebelumnya. Saya bilang ke suami.. kalau aku dapet seat di travel aku mau ke Solo.. Ternyata dapet untuk keberangkatan jam 9.30 karena saya baru sampai di travelnya jam 9 pagi. Agak kesiangan sih kalau menurut saya.. Abis gimana.. paginya saya masih rutin jalan pagi.. :) Tapi saya perkirakan cukup lah beberapa jam untuk mendatangi tempat-tempat yang saya tuju..

Jadi berangkat lah saya dengan travel jam 9.30 dalam keadaan hujan gerimis.. Kalau bepergian dengan kendaraan sendiri Semarang-Solo bisa ditempuh dalam waktu 2-2,5 jam lewat jalan toll Bawen.  Tetapi dengan travel, memerlukan waktu yang lebih lama karena masih harus singgah di 2 tempat pick-up point dan jalur yang dilalui jalur arteri biasa lewat Ungaran yang cukup padat. Jadi saya sampai di kota Solo jam 12.30 an.. Tempat final pointnya Joglo Semar di Solo adalah di Jl. Slamet Riyadi.. Cukup mudah karena jalan ini merupakan jalan utama di kota Solo,

Ketika masih dalam perjalanan saya sempat ngonrol dengan penumpang di sebelah saya. yang kebetulan dia juga bertujuan mendatangi tempat batik, Dia merekomendasikan Pasar Beteng instead of Pasar Klewer yang sebetulnya menjadi tujuan utama saya. Sebetulnya saya bukan mau belanja batik siih.. saya justru ingin mendatangi suasana pasar batik.. itu suasana yang menjadi tujuan utama saya. Tetapi karena kondisi Pasar Klewer yang masih tahap pembangunan pasca kebakaran, jadi saya mengikuti anjuran ibu tadi untuk mendatangi Pasar Beteng. Padahal saya udah ngebayangin bakalan mampir ke tengkleng Bu Edi yang lokasinya deket blendukan pasar Klewer..

Dari tempat travel ke pasar Beteng saya barengan ibu tadi naik taksi.. sambil nanya-nanya ke kepengendaranya alternatif kendaraan ketempat tujuan saya yang berikutnya yaitu Kampung Batik Kauman dan Orion.. Rekomendasinya ternyata asik.. naik becak.. karena tempat-tempat tujuan itu saling berdekatan dan within reached by pedal powernya becak..


Pasar Beteng menurut saya engga istimewa.. Ini adalah sejenis Pasar Tanah Abang tapi khusus menjual batik aneka rupa termasuk batik yang meteran. Cocok untuk yang memerlukan seragam batik untuk kantoran, untuk seragam arisan atau seragam seragam apalah gitu.. Tapi tanpa sengaja saya nemu salah satu toko yang menjual aneka kain jumputan.. Koleksinya banyak dan warnanya bagus bagus.. Saya beli lah gak mau rugi udah jauh-jauh (modus ibu-ibu banget.. )  karena juga inget kan sering pergi kondangan.. hihi.. nanti kain jumputannya bisa dijahit model kebaya kutu baru.

Engga lama di Pasar Beteng saya mampir kesebelahnya yaitu PGS.. Pusat Grosir Batik Solo. Kalau Pasar Beteng khusus untuk penjual-penjual aneka kain batik, PGS menjual aneka pakaian batik, Saya juga gak lama ditempat itu.. Karena bukan sasaran tujuan saya..


Perjalanan dilanjutkan ke tujuan berikutnya.. Yaitu Kampung Batik Kauman. Sesuai rekomendasi saya mencari becak di depan PGS. Saya sampaikan ke bapak pengayuhnya tujuan yang akan didatangi yaitu Kauman, toko roti Orion dan Slamet Riyadi  tempat travel untuk kembali ke Semarang. Saat saya bertanya berapa ongkosnya bapaknya malah sungkan untuk menjawab berapa... Inilah typical santun masyarakat Jawa.. Dia hanya bilang nanti terserah Ibu mau ngasih berapa... :) Pertanyaan terakhir ke bapak becak itu: Bapak kira-kira capek gak kalau nganter ke tujuan yang saya sebut (karena saya juga belum kebayang kan jaraknya seperti apa).. Dia bilang ndak.. Baiklah kalau begitu.


Ternyata Kampung batik Kauman itu deket aja sama kedua pasar tadi. Naah disini suasananya bedaaa...

Namanya mencerminkan suasananya.. Rumah-rumah yang berada di Kampung Batik Kauman sebagian besar masih merupakan rumah-rumah tua bergaya khas Jawa dengan ornamen pintu, jendela dan design yang khas yang merupakan kombinasi gaya arsitektur kolonial, rumah joglo dan limasan. 
Limasan itu ciri utamanya rumah yang atapnya membentuk struktur limas dengan lima sisi. Rumah-rumahnya berdempetan dan langsung menghadap kejalan kecil atau gang sebagai pemisah rumah-rumah itu..




Konon Kampung Batik Kauman ini merupakan warisan asli dari Keraton Kasunanan surakarta Hadiningrat. Kampung ini dulunya adalah kampung yang dihuni para abdi dalem. Abdi dalem yang ditempatkan di kampung ini memang khusu membuat batik-batik untuk keluarga Keraton.

Suasana ini  juga mengingatkan saya ke Kampung Batik Kauman yang juga ada di daerah Pekalongan.. Rumah-rumahnya sama persis.. Apa mungkin kedua kampung ini memiliki sejarah yang sama yaa.. coba nanti kita pelajari yaaa.. ;)

Saya langsung klik dengan tempat ini.. keren aja gitu suasana dan lingkungannya. Pernah kapan itu barengan ibu-ibu kantor suami pergi ke Pekalongan.. Waktu saya excited dengan bentuk rumah dan ornamen-ornamennya eh malah dibilang aneh ih si Bu Inne.. Hahaha.. memang sejak pindah ke Jawa Tengah saya jatuh cinta sama segala bentuk rumah orang Jawa.. Termasuk rumah yang sederhana di desa yang berstruktur limasan itu menurut saya keren banget. Pernah waktu ke Puthuk Setumbu ada satu rumah gaya jawa yang didepannya ada 2 orang ibu yang sedang menjemur padi.. Saya bilang Ibu rumahnya bagus sekali.. Dia malah bilang kalau rumahnya jelek.. Jadi...  Hidup ini memang indah .. bayangkan kalau isi kepala setiap orangnya sama dan sebangun.. bakalan boriiing...


Deretan pintu dan jendela 
Batik Gunasti
Salah satu tempat batik yang bangunan dan interior yang unik,



























Balik lagi ke Kampung Batik Kauman.. Ada salah satu griya batik yang menarik perhatian saya karena (lagi-lagi) rumah dan dekorasinya unik, Tertata baguus.. perpaduan antara nuansa Jawa, estetika pengrajin batik dan interior jawa yang keren. Namanya Batik Gunasti.


Salah satu tempat batik yang menarik dengan interior typical pengrajin batik tradisional..


Ditempat ini koleksi kain batiknya cukup beragam tertata dengan estetis yang khas  didalam lemari-lemari penyimpan batik. Cukup lama saya berada ditempat ini.. Koleksi kain indigonya juga bagus-bagus.. Kain indigo itu adalah kain batik yang diproses dengan pewarnaan alami.. lagi nge hits kain seperti ini. warnanya biasanya kebiruan, kecoklatan..


Karena waktu yang terbatas, saya  tidak punya cukup waktu lagi untuk mengeskplor griya batik lainnya.. Jadi saya langsung menuju ke Toko Roti Orion yang jaraknya ternyata juga gak terlalu jauh.. sempat melewati Pasar Gede.. Lain kali ya jalan-jalan ke Pasar Gede nya.. :)

Di Toko Orion saya juga gak berlama lama karena sudah tau apa yang mau dicari.. Bolu Mandarijn yang pasti, lalu kacang berbumbu yang jadi jajanan kesukaan saya ever.. Itu sejenis kacang goreng yang dikasih bumbu pedes berkaramel gitu. Sederhana yaa.. tapi yang paling enak itu ya mmemang yang dari Solo ini.. Abonnya juga enak.. Menyenangkan kalau nyari makanan disini karena sebagian besar yang saya beli itu plant based. Terbuat dari kacang, wijen, cassava, pisang.. #happytummy


Saya juga menyempatkan untuk makan es dawet yang tempatnya pas didepan toko roti ini. Es dawetnya enaaak... pake tape ketan putih, ketan hitam, bubur sumsum, dawet, selasih, coconut milk dan gula merah. I think this is the best es dawet ever.. yang bikin ketagihan itu karena manisnya juga pas.. Kepikiran pengen bungkus tapi yah gak mungkin lah.. :)



Makanan kesukaan yang bisa diperoleh di Toko Roti Orion:
Bolu mandarijn dan kawan-kawannya termasuk kacang
berbumbu yang jadi favorit saya.
Ini es dawet yang enaak sekali.
Selain dawet ada tape ketan putih, ketan hitam,
bubur sumsum dan selasihnya.. Asli enak.. enak asli..




























Selesai dari Orion saya kembali ketempat travel dengan becak yang mengantar sejak tadi. Beruntung pakai becak.. karena arus lalulintas di Jl. Slamet Riyadi itu satu arah dan becak bisa leluasa melawan arus lewat jalur samping yang diperuntukkan untuk sepeda dan kendaraan kecil.
Ini jarak tempuh yang paling jauh dibandingkan yang sebelumnya. Tadinya sempat ragu berapa ongkos yang harus dibayarkan. Lalu saya serahkan Rp. 50.000.. Bapaknya senang dan mengucap terimakasih dengan tulus..

Jam 16.00 travel saya berangkat menuju Semarang. Dengan perjalanan yang lancar tanpa macet saya tiba sekitar jam 19.00. Sebelumnya saya telepon suami bahwa saat sampai nanti saya pingin makan bakmi godhok.. Jadi saat kemarin itu hari saya berakhir dengan sepiring bakmi godhok hangat Pak Dul Numani yang tempatnya pas disebelah tempat travel saya sampai di Jl. Pemuda.

Jadi kesimpulan saya.. Sensasi jalan-jalan dari Semarang ke Solo adalah sejenis sensasi belanja dari BSD ke Pasar Mayestik .. Bedanya Solo jauh lebih asik laah yaaa...

I think I should do solo traveling more often.. :)


In case you need a tour guide for Jogja-Semarang -Solo...
of course I am not serious.. :p



























Semarang, 10/1/2016

Solo traveling is done while Dristand is away from home. Thanks ya Drist you should also away from home more often... :)

ps: all pictures are taken with my smart phone OnePlus.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Gedung Pernikahan Untuk Semi Outdoor Wedding di Sekitar BSD

Merancang Sendiri Dekorasi Untuk Pernikahan Dan Perkiraan Biaya Yang Diperlukan.

KOPI EVA Sensasi Ngopi Asik di Jalur Jogja - Semarang.