Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

When Your Hobby Brings You To Your First Client

Gambar
Keren yaa judulnyaa.. When your hobby brings you to your first client. Yess.. Jadi ceritanya begini.. Saya itu kan sedang senang-senangnya memotret.. atau belajar memotret.. khususnya memotret makanan.. atau dikenal dengan nama food photography.. Belum jago siih.. Tapi saya belajar terus.. mengeksplor sendiri.. Saya membuat makanan.. lalu memotretnya..lalu men-share foto saya di social media. Lalu saya berinteraksi dengan sesama teman yang juga mempunyai kesenangan yang sama.. Awalnya dengan sesama penggemar minuman dan makanan sehat.. Kemudian melebar lagi ke sesama penggemar foto makanan.. Lalu teruus berkembang sampai saya juga jadi ikut bergabung dalam salah satu komunitas foto. Sebetulnya awal mulai senang memotret itu sekitar tahun 2013-2014. Waktu itu lagi musim2nya foto bersama barengan teman-teman saat arisan (yang pake dress code..;). Seseruan setiap ada pertemuan pasti bikin foto bersama.  Lalu barengan seorang teman saya menyengaja  belajar basic photography. Mengenal

Lucky Cat Coffee & Kitchen. Tempat Ngopi Asik Bernuansa Rustic.

Gambar
Yang bikin bahagia tentang sebuah coffee shop dengan beraneka konsepnya yaitu sebagian besar memiliki lingkungan yang kids friendly...  Yang artinya.. senang aja mengajak serta semua anggota keluarga termasuk anak-anak untuk berkunjung dan menikmati kopi, atau coklat atau sajian yang lain dalam suasana yang nyaman, menyenangkan dan aman.. Mungkin pastinya tidak secara langsung sebuah kedai kopi menciptakan suasana yang ramah terhadap anak-anak.. tetapi dengan design kenyamanan yang kerap menjadi bagian terpenting lainnya selain kopi yang disajikan, secara tidak langsung suasana itu terbentuk. Saya belum paham banyak tentang aspek-aspek yang harus diperhatikan untuk menyelenggarakan sebuah kedai kopi.. tapi pastinya banyak hal..  Memasuki sebuah kedai kopi yang baik itu seperti memasuki sebuah tempat yang dengan begitu saja memberikan rasa nyaman yang bisa dirasakan seperti menjalar ditubuh begitu saja.. Hal lain yang saya kagumi adalah pengunjungnya yang  well behaved.. Dari pe

Ke Dieng Mengejar Matahari Terbit Di Bukit Sikunir

Gambar
Ini ceritanya agak panjang lebar yaa....  Rasanya belum move on dari perjalanan saya ke Dieng minggu lalu. Pertama.. selalu ada kata pertamanya yaaa.. heran deeeh.. :) karena saya jadi pergi bersama sekeluarga lengkaap.. Taraaaa.. Setelah anak-anak beranjak besar dan punya aktifitas sendiri agak sulit untuk menemukan waktu yang klop buat sekedar pergi keluar kota bersama.. Ini aja tadinya hampir anak sulung saya gak jadi datang karena sepertinya seat penerbangan menuju Semarang full.. secara dia kan pake tiket free of charge dari airline tempatnya kerja.. Begitu Jumat sore dikabarin jadi berangkat.. whaaa lega rasanya.. Kedua.. Dieng dan sekitarnya itu pemandangannya indaaaah.. Engga brenti-brenti saya mengagumi keindahan lereng gunungnya dari saat perjalanan awal menuju dataran tinggi Dieng sampai perjalanan pulang kembali. Perlu dicatat yaa.. Saya itu orangnya gampang sekali bahagia kalau liat sesuatu yang indah atau kalau apa aja deh.. Saya orangnya easy like a sunday morn

Pecel Solo Waroeng Tempo Doeloe.

Gambar
Saking bahagianya ketemu tempat yang sesuai dengan selera saya tentang sebuah tempat berwawasan lawas atau bernuansa etnik tempo doeloe, saya tidak mau menunda untuk menuliskannya. Tempat itu bernama Pecel Solo Waroeng Tempo Doeloe. Pertama kali liat saat sedang menuju sebuah rumah wedangan yang lokasinya tepat disebelahnya. Mata ini tak bisa luput dari pemandangan suasana cozy yang tampak dari luar saat malam hari. Seperti melihat susana rumah jaman dulu dengan terasnya yang luas dan cahaya lampunya yang hangat. Pemiliknya sepertinya paham betul dengan unsur-unsur estetika yang sifatnya bisa menarik perhatian terutama untuk orang-orang yang melintas secara kebetulan. Menemukan tempat ini  betul-betul kebetulan yang membahagiakan. Seketika itu juga saya meniatkan untuk makan siang ditempat itu keesokan harinya. Padahal biasanya sebelum mendatanagi satu tempat makan kadang saya browsing dulu untuk melihat referensi, melihat image dan melihat what to eat. Sama saat saya mendapat ajakan

Membayangkan Masa Tua

Gambar
Pernah saya secara tiba-tiba ditanya oleh seorang teman mengenai apa yang akan saya lakukan di usia tua nanti. Saat itu saya belum siap dengan jawaban yang setidaknya cukup memuaskan pertanyaan teman saya itu. Jawaban saya waktu itu: berkebun. Jawaban mainstream yang kesannya boring dan engga asik. Tapi sebetulnya idenya itu bukan sekedar berkebun.. Iya betul saya memimpikan punya tanaman  disekililing rumah yang kalau saya mau masak bisa saya petik langsung dari pohonnya. Persis seperti yang saya lakukan kalau sedang pulang kerumah Ibu.. Saya memimpikan punya bunga-bungaan yang bisa dipetik dan ditaro didalam vas sebagai pajangan segar didalam rumah. Punya buah-buahan yang kalau lagi musimnya bisa merasakan asiknya memetik buah sendiri langsung dari pohonnya. Seperti pohon mangga apel dirumah sekarang yang rajin berbuah dan membuat semua orang bahagia apalagi kalau nungguin yang manjat untuk memetik buahnya. #norakyaaa  Iya begitulah.. rumah yang dikelilingi tanaman. Itu salah satun

Hymne Unpad dan Sayonara Bandung for A While..

Gambar
Kemarin itu saat ke Bandung saya terharu untuk dua hal. Pertama.. Untuk Hymne Unpad yang dinyanyikan oleh PSM Unpad dan para wisudawan di acara Wisuda Unpad.. Sudah lama saya engga pernah denger Hymne itu lagi.. Terakhir ya pada saat wisuda tahun 1991 (udah lama banget yaa.. 25 tahun yang laluuu). Setelah itu hilang dan lupa begitu saja. Kemarin saat wisuda anak saya Devara, saya kembali mendengar lagu itu. Tiba-tiba aja saya jadi terharu.. Semacam perasaan dejavu berada ditempat yang sama sehingga mau tidak mau perasaan saya jadi terbawa kembali ke saat-saat dulu saya berada di aula itu. Semacam perasaan terharu juga karena saat itu saya berada disitu kembali untuk mengantar anak kedua saya yang baru menyelesaikan pendidikannya di Fak. Ekonomi dan Bisnis. Sayapun jadi flash back.. Saat wisuda dulu saya sudah bekerja di Jakarta. Rasanya engga terlalu istimewa.. Berangkat ke Bandung sendiri sehari menjelang wisuda dengan ijin dari kantor.  Mungkin karena saat itu sudah menjalani ke

KOPI EVA Sensasi Ngopi Asik di Jalur Jogja - Semarang.

Gambar
Mau nulis ini aja deh.. Habis baru kesampean mampir di Kopi Eva.. Padahal setiap pulang pergi ke Jogja pasti lewat restaurant ini dan selalu ngelirik. Tempatnya pas ditikungan di jalur lintas Jogja-Semarang. Tepatnya di Bedono Ambarawa.  Bangunannnya besar dan kalau malam terang benderang. Untuk orang seperti saya yang masih awam daerah jalur Jogja-Semarang, tempat ini jauh dari bayangan tempat ngopi yang enak. Karena bangunannya memang mirip restaurant besar.. Hanya saja ada tulisan KOPI EVA didepannya yang menunjukkan kalau itu adalah sebuah tempat ngopi. Sebelumnya gak pernah mendengar tentang tempat ini dan belum pernah ada yang merekomendasikan.. Baru setelah saya nyeletuk... tempat apa sih itu? Barulah pak suami bilang seolah-olah sudah familiar.  Lho kok tau? Jawabnya: Iya karena saat Flexi masih ada tempat itu termasuk salah satu tempat yang blank spot.. Gak ada sinyal..  Makdarit.. Maka dari itu.. suatu sore yang basah karena hujan sepulangnya dari Mesastila Magelang saya